Sejarah Desa

Sejarah Desa Bunutan yang identik amat sulit didapat mengingat tidak adanya peninggalan yang tertulis, maupun hal lain yang menunjang. Menurut keterangan beberapa tokoh tua pemuka masyarakat Bunutan mengatakan/mengisahkan sebagai berikut :
  
Dahulu jauh sebelum tahun 1909,  Bunutan belum mempunyai nama masih Daerah Rawa-rawa yang angker dan belum ditempati. Daerah pantai ini diwilayahi  oleh Desa Adat Sega bertentangga dengan Desa Adat Gulinten.

Setelah Ida Anak Agung Anglurah Naik Tahta memegang tampuk pemerintahan Kerajaan Karangasem mulai tahun 1909, daerah ini dipakai tempat pembuangan bagi orang-orang yang bersalah atau orang yang dianggap berani menentang Raja. Kiranya daerah rawa-rawa yang angker ini cocok untuk dimaksud tersebut karenba mengerikan.Setiap orang yang tinggal didaerah ini tidak mampu untuk bertahan hidup karena diganggu oleh nyamuk malaria dan binatang buas lainya.

Namun oleh karena orang buangan adalah oranga-orang intelek dan termasuk memiliki pengalaman di Kerajaan serta orang orang yang kuat maka beberapa diantaranya bisa bertahan hidup ditambah dengan orangbuangan pendatang baru, sehingga merupakan cikal bakal penduduk , mampu mengadakan penyesuaian dengan alam daerah sulit ini.

Menyimak hal tersebut diatas, tidak mengherankan kalau penduduk daerah ini adalah campuran yang berasal dari desa-desa diwilayah Kerajaan Karangasem Seperti: Jasi, Seraya, Bugbug dan desa-desa lainnya. Mereka merasa senasib dan sepenanggungan, dan sepakatlah mereka menamai daerah ini dengan sebutan BUNGUTAN,  yang berasal dari kata bungut (mulut) karena mereka berbungutlah ( berani angkat bicara) sehingga dibuang kedaerah ini.

Mereka juga membangun Pura. Konon Nama Pura pun memakai sindirian  yaitu Pura Telaga Mas yang maksudnya : Tiada lebih utama darpada Rawa yang angker pemberian Raja atas perbuatannya. Didalam membuat pura tersebut mereka menjumpai sebuah batu yang sulit diangkat . batu tersebut warnanya putih. Berhari-hari mereka menggali namun mereka tak berhasil mengangkatnya. Akhirnya dilokasi tersebutjuga dibangun Pura, yang diberinama Pura Mastaka Putih yang maksudnya berkat dari sugesti batu tersaebut yangf merupakan MASTAKA (Senjata)untuk menguatkan keyakinan mereka guna bermukim didaerah tersebut.   

Demikianlah karena pengaruh lafal pengucapan lama-kelamaan BUNGUTAN berubah menjadi BUNUTAN  sampai sekarang.

Bunutan pernah dipimpin oleh seorang Perbekel yang Keras, Kebal dan Pemberani . Tokoh ini bernama I MADE GEDAH.  Saudara dari I Made Gedah adalah bernama I NYOMAN TUBUH yang juga Kebal dan pemberani diambil oleh penjajah Belanda entah dibawa kemana karena dianggap berbahaya oleh kaum penjajah pada saat itu.

Setelah I MADE GEDAH meninggal dunia pada tahun 1940,  Bunutan    dirangkap oleh Perbekel Culik  yang benama IDA MADE JELANTIK GUBAR sampai dengan tahun 1953. Pada tahun 1953 Perbekel Bunutan dijabat oleh IDA MADE MATRA  sam,pai dengan tahun 1984 (selama 33 Tahun)  Dalam Pemilihan Perbekel pada tahun 1984 kemabali masyarakat Desa Bunutan memparcayakan kepada IDA MADE MATRA untuik memimpin Desa Bunutan  periode Tahun 1984 s/d 1992 (  masa Bakti Perbekel pada saat itu adalah  8 Tahun ) .    Namun karena kesehatan beliau semakin buruk  maka beliau mengundurkan diri pada bulan Desember 1990 dan pada akhirnya beliau meninggal sekitar pertenganhan tahun 1991Karena Kekosongan Jabatan Kepala Desa Bunutan maka Jabatan Kepala Desa diraNGKAP OLEH Sekretaris Desa Bunutan I WAYAN DAUH SUYASA sekaligus sebagai Pjs Kepala Desa Bunutan.

Hingga pada tahun 1993 dilaksanakannya Pemilihan Kepala Desa dengan menampilkan Calon Tunggal  yaitu  IDA AYU WAYAN SUTEJAWATI (Anak Almarhum Ida Made Matra/Mantan kepala Desa Bunutan ) yang sebelumnya menjabat sebagai Kaur Pemerintahan pada Kantor Desa Bunutan. Dalam pemilihan tersebut Ida Ayu Wyan Sutejawati mendapatkan dukungan sebagaian bersar masyarakat sehingga beliau dilantik pada tanggal 31 Desember 1993  sebagai Kepala Desa Bunutan oleh Bupati Karangasem I KETUT MERTHA sm.IK. untuk Periode 1993 s/d 2001 dengan Surat Keputusan Bupati Karangasem  Nomor 681 Tahun 1993 tanggal 22 Desember 1993. Ida Ayu Wayan Sutejawati Menjabat segagai Kepala Desa Bunutan selama 8 Tahun dan kerena pemilihan Kepala Desa tidak dapat dilaksanakan pada tahun 2001 maka beliau juga menjabat sebagai Pjs Kepala Desa Bunutan sampai tahun 2003 ( 2 Tahun ).

Pada tahun 2003 kembali dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa Bunutan dengan menampilkan 2 ( dua ) Orang Calon yaitu : I  MADE GUMBREG dari Br. Dinas Banyuning dan I NYOMAN NIPA, ST dari Br. Dinas Sega. Dalam pemilihan tersebut, I Made Gumbreg mampu meraih suara terbanyak dibandingkan dengan Rivalnya I Nyoman Nipa,  ST sehingga I Made Gumbreg ditetapkan dan dilantik sebagai Kepala Desa Bunutan oleh Bupati Karangasem Drs. I GEDE SUMANTARA ADY PERNATA pada tanggal 27 Pebruari 2003 dengan Surat Keputusan Bupati Karangasem Nomor 67 Tahun 2003 tanggal 24 Pebruari 2003 untuk Periode 2003 s/d 2008. Namun karena beliau meninggal secara mendadak pada akhir bulan Juli 2007 di Rumahnya maka tugas Kepala Desa dilaksanakan oleh Sekretaris Desa Bunutan I NYOMAN SIJA sampai dengan 8 Januari 2008.
Dengan meninggalnya Perbekel   I Made Gumbreg  sebelum habis masa jabatan maka Pemilihan Perbekel dilaksanakan pada hari Kamis Tanggal 27 Desember 2007 dengan menampilkan 4 ( Empat ) Orang Calon yaitu :  I MADE BAKTI dari Br. Dinas Kusambi,  I MADE SUPARWATA, SE. Dari Br. Dinas Bunutan, I KETUT SUNDRA dari Br. Dinas Batukeseni dan I NYOMAN ARTIANA dari Br. Dinas Bunutan. Dalam Pemilihan tersebut I Made Suparwata, SE. unggul atas tiga orang calon lainya dengan perolehan Suara : I Made Suparwata memperoleh 3.134 Suara, i Nyoman  Artiana memperoleh 1.631 Suara, I Ketut Sundra memperoleh 364 Suara dan I Made Bakti memperoleh 124 Suara dari jumlah Pemilih yang hadir menggunakan hak pilihnya sebanyak 5.037 Suara. Karena perolehan suara teranyak maka I Made Suparwata, SE. ditetapkan sebagai Calon terpilih sebagai Perbekel Bunutan untuk Periode 2008 s/ 20014 (selama 6 Tahun) dan dilantik oleh Bupati Karangasem I WAYAN GEREDEG pada tanggal 8 Pebroari 2008  dengan  Surat Keputusan Bupati Karngasem Nomor 3 Tahun 2008 Tanggal 8 Januari 2008. Mulai Tanggal 8 Januari 2008, I MADE SUPARWATA, SE. sebagai Perbekel Bunutan dan masih menjabat sampai sekarang.

Demikian sekilas Sejarah Desa Bunutan yang dapat kami paparkan. Sudah tentu masih banyak kekurangannya untuk itu kami sangat menngharapkan batuan dari semua pihak dalam mengkaji sejarah Desa Bunutan sehingga mendekati kesempurnaan. Sebagai akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga Sejarah Desa Bunutan ada manfaatnya.