Kondisi Desa

Kondisi Fisik

Secara tofografi, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem merupakan daerah berbukit-bukit dengan ketinggian 0 s/d 600 meter diatas permukaan laut, curah hujan relatif rendah, dengan batas wilayah administratif sebagai berikut :
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Lombok
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Seraya Timur
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Hutan Lindung Bukit Bisbis dan Seraya
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Purwa Kerthi

Luas wilayah Desa Bunutan 3 057,330 Hektar  atau sekitar …% luas Kabupaten Karangasem. Secara administratif Desa Bunutan terbagi atas 10 (sepuluh) Banjar Dinas yang meliputi : Banjar Dinas Bunutan, Lean, Banyuning, Aas, Batukeseni, Kusambi, Bangle, Sega, Cangwang dan  Banjar Dinas Gulinten.

Penggunaan lahan di wilayah Desa Bunutan, sekarang dipilah menjadi daerah pemukiman 12,317 ha, tanah sawah 30,720 ha, pertanian lahan kering 2 099,350 Ha, perkebunan/tegalan 29,880 ha, hutan 25,003 .ha dan perikanan dan peternakan -- ha serta penggunaan lain-lain (fasilitas umum, pura, setra, jalan, lapangan dan sebagainya) seluas 30,243 ha.

Desa Bunutan memiliki jalan sepanjang  71,5 km, dengan rincian : jalan nasional --- km, jalan provinsi 15,5 km, jalan kabupaten  23 km, jalan Desa 33 km dan jalan Dusun/Banjar sepanjang 10 km. Dengan kondisi beraspal sepanjang 35,5 km, beton sepanjang 2,6 km, geladag 10,5 km, dan jalan tanah sepanjang  21,5 km.

Kondisi Sosial Budaya

Jumlah penduduk Desa Bunutan berdasarkan hasil sensus pada tahun 2010, adalah sebanyak 9865 jiwa, terdiri dari 5 002 jiwa penduduk laki-laki dan 4 865 jiwa penduduk perempuan, yang terdiri dari2 587 KK/RT. Sedangkan jumlah RTM sabanyak 654 RTM dengan …….. orang anggota keluarga.

Struktur penduduk menurut pendidikan menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang dipunyai Desa Bunutan, yaitu yang berusia pada usia pendidikan dasar 7 tahun s/d 16 tahun 20,73% (pendidikan sekolah dasar dan menengah)  yang belum pernah sekolah 15,53%, sedang mengikuti pendidikan 66,17% dan sisanya 18,30% tidak bersekolah lagi.

Sedangkan yang berusia diatas 16 tahun  (diatas usia pendidikan dasar)sebanyak 3 169 jiwa  yang belum pernah sekolah 7,11%, sedang mengikuti pendidikan 10,45% dan sisanya 82,44% tidak bersekolah lagi, baik pada tingkat lanjutan dan perguruan tinggi. 

Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk menggantungkan sumber kehidupannya di sektor pertaniandan kelautan/nelayan (97,31%), sektor lain yang menonjol dalam penyerapan tenaga kerja adalah perdagangan (1,36%), sektor industri rumah tangga dan pengolahan (0%), sektor jasa (0%) dan sektor lainnya seperti pegawai negeri, karyawan swata dari berbagai sektor (1,33%).

Struktur penduduk menurut agama menunjukkan sebagian besar penduduk Desa Bunutan, beragama Hindu (99,32%), Islam (0%), Budha  (0%), Kristen Protestan (0,68%) dan Katolik (0%)

Dalam konteks ketenagakerjaan ditemukan bahwa 44,25% penduduk usia kerja yang didalamnya 9,53% angkatan kerja dan 14,41% bukan angkatan kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 76,06%.

Kebudayaan daerah Desa Bunutan, tidak terlepas dan diwarnai oleh Agama Hindu dengan konsep “Tri Hita Karana” (hubungan yang selaras, seimbang dan erasi antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya)

Kondisi Ekonomi

Struktur perekonomian Desa Bunutan, masih bercorak agraris yang menitikberatkan pada sektor pertanian dan kelautan. Hal ini didukung oleh  penggunaan lahan pertanian yang masih mempunyai porsi yang terbesar sebanyak 89,5% dari total penggunaan lahan desa. Juga 97,32% mata pencaharian penduduk menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan kelautan/Nelayan. Pada sektor ini komoditi yang menonjol dalam pertanian sebagai hasil andalan adalah Jagung, Ketela Pohon dan Kacang-kacangan sedangkan pada sekertor kelautan/nelayan adalah Ikan Tongkol.

Beberapa sektor ekonomi yang tergolong economic base dan menonjol di samping sektor pertanian adalah, perdagangan,  serta sektor pariwisata.
Pada sektor perdagangan masih bersifat tardisional, penjualan hasil produksi belum lancer , dijual kepada pengecer/tengkulak. Harga masih ditentukan oleh pemebli Sedangkan fasilitas pasar yang ada di desa tidak bermanfaat karena kurang setrategis sesuai dengan perkembangan. Sedangkan pasar ada sangat jauh dari Desa Bunutan.

Pada sektor industri rumah tangga dan pengolahan termasuk didalamnya adalah kerajinan ukir, jahit belum ada, yang ada adalah kerajinan anyaman bambu (membuat keranjang) dan hanya di Br. Di nas Sega.

Pada sektor jasa, yang menonjol adalah tumbuhnya lembaga/istitusi keuangan mikro berupa Koperasi, LPD  sebagai pendukung ekonomi desanamun keadaannya belum berkembang. Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif dalam perkebangan ekonomi desa secara keseluruhan. sedangkan sektor jasa yang lain baru akan berkembang.
                                           
Sektor industri pariwisata yang baru berkembang di desa Bunutan juga diharapkan mampu mendorong perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan. Karena sektor ini mempengaruhi perkembangan sektor-sektor yang lainnya seperti pertanian, kelautan, kerajinan dan lainnya.

Kondisi Kelembagaan

Struktur kelembagaan di Desa Bunutan, disamping kelembagaan administratif Pemerintahan Desa dan kelembagaan dari Desa Adat/Desa Pekraman, juga kelembagaan yang muncul atau yang didorong keberadaannya dari motif ekonomi, budaya, kesehatan, pendidikan dan sosial politik. Kelembagaan dari pemerintahan Desa antara lain, Pemerintah Desa, BPD, LPM, PKK Desa,  dan PKK Banjar Dinas Dari ekonomi, misalnya, koperasi, LPD, kelompok usaha kecil, kelompok tani, dll. Dari pendidikan seperti, komite sekolah, dll. Dari Kesehatan seperti posyandu, kelompok dana sehat, dll. Dari sisi budaya seperti seke gong, seke santi, Tari dlll. Dari sisi sosial dan politik seperti karang teruna, lembaga subak, subak abian, dll.

Kondisi Musim

Kondisi Musim secara umum di Desa Bunutan sangat mendukung pada sektor pertanian tanaman musiman dan tahunan.